Tidak Boleh Berdekatan Saat Pandemi Covid-19, Mengapa Harus Physical Distancing ?
Mengapa Harus Physical Distancing. Covid-19, penyakit baru yang saat ini sedang mewabah di seluruh dunia termasuk Indonesia. Merupakan penyakit yang berasal dari Cina disebabkan oleh Novel Coronavirus yang sebenarnya masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS namun dari strain (jenis) yang berbeda.
Ciri-Ciri Terjangkit Virus Corona
Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di seluruh dunia memiliki gejala yang hampir berbeda-beda untuk setiap orang nya seperti, demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak, letih, lesu, pusing, mual, muntah dan gejala terbaru berkurang nya atau bahkan hilang nya penciuman (hiposmia hingga anosmia) dimana orang yang mengalami gejala anosmia ini merasa tidak bisa mencium apapun hingga makanan yang di makan terasa hambar.
Upaya Pencegahan Virus Corona di Masyarakat
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh badan kesehatan dunia dan pemerintahan untuk menekan angka kejadian penyakit ini, seperti menggalakkan 3M (Mencuci tangan, Menggunakan masker dan Menjaga jarak), mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, mengkonsumsi suplemen vitamin dan mineral, berhati-hati untuk kontak dengan hewan, tidak mengkonsumsi daging yang belum matang, rajin berolahraga serta istirahat yang cukup . Tidak lupa pula usaha pemerintah dalam menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tiap-tiap wilayah nya dan menerapkan protokol kesehatan di era pandemi Covid-19 ini.
Mengapa Harus Physical Distancing ?
Dari berbagai upaya yang telah dilakukan, seperti menjaga jarak, menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, serta membatasi aktivitas di luar rumah. Mengapa sangat di tekankan untuk menjaga jarak atau yang dikenal dengan physical distancing ?
Dapat Menularkan Secara Droplet
Hal ini ternyata dikarenakan proses penularan virus Covid-19, virus penyebab Covid-19 ini dapat menular antar sesama manusia melalui droplet. Dimana ketika seseorang yang sedang sakit Covid-19 bersin, batuk, atau menghembuskan napas dan saat itu keluarlah partikel yang mungkin mengandung virus Covid-19 dan mengenai orang ataupun benda-benda yang ada disekitarnya. Maka orang ataupun benda tersebut menjadi terkontaminasi. Dan jika orang tersebut menyentuh benda terkontaminasi droplet virus lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata nya, serta orang itu tidak melakukan tindakan cuci tangan sebelumnya maka orang tersebut berpotensi menderita Covid-19.
Droplet ini sendiri dapat menempel pada benda-benda dalam radius satu meter. Oleh karena itu, penting untuk menekankan physical distancing minimal jarak satu meter satu sama lain atau bahkan lebih.
Menularkan Secara Airbone
Dan mengapa menjaga jarak lebih dari satu meter itu lebih baik?. Ternyata, penularan Covid-19 selain melalui droplet, juga di duga secara airbone. Bagaimana yang di maksud penularan secara airbone?. Artinya penularan secara udara yang jaraknya bisa lebih dari satu meter.
Misalnya, seseorang yang menderita Covid-19 berada di suatu ruangan lalu ia bersin, batuk atau menghembuskan napas lalu keluarlah partikel yang mengandung virus Covid-19. Partikel nya dapat melayang-layang di udara dalam jarak lebih dari satu meter. Dan ada orang lain berada di ruangan yang sama, walaupun orang tersebut berada pada jarak yang jauh dari penderita Covid-19 namun ia berada di ruangan yang sama yang artinya menghirup udara yang sama orang tersebut tetap berpotensi menderita Covid-19.
Maka dari itu, sangatlah penting untuk melakukan physical distancing maupun mengurangi kegiatan keluar rumah jika tidak terlalu dibutuhkan agar terhindar dari virus Covid-19 serta membantu pemerintah dalam hal menurunkan angka kejadian penyakit.
Posting Komentar